SO GOOD
BYE
A fanficton by : I_You
Title: SO GOOD BYE | Main
Cast : Wu Yi Fan /Kris (EXO M),
Tiffany Hwang (SNSD) |Other Casts: Kim
Jongin/Kai (EXO K), Jia(Miss A), Tao (EXO M), Chen (EXO M), Lay (EXO M), Choi
Siwon (Super Junior) | Duration: chapter | Genre : Romance ,Marrige live,Action,Sad,AU
Summary
:
Don’t
leave me baby
Why?
Because
you are mine
*******
Oke, bagi kalian yang penasaran dengan kelanjutan
ceritanya, silahkan dibaca.
Happy reading!
No Silent Reader, Please! :)
.
.
Preview
Oh God sekarang wajahnya
sejajar dengan wajahku, tatapannya yang hangat membuatku tidak ingin pergi
darinya. Entah
apa yang dia lakukan sehingga aku kehilangan akal sehatku kali ini. Kini tangan kanannya mulai bergerak membelai rambutku dan menyibakkannya di antara daun telinga dan
kepalaku, wajahnya semakin dekat dan dekat.
Part 2
Tatapannya
semakin tajam dan hangat. Mungkin kali
ini dia benar benar memakanku.
“I’m hungry. Get me food darling.” Kris
membisikan kata itu tepat di gendang telinga kiriku. Namun, seketika raut wajahnya berubah seperti
meledekku, ketika ia menyadari perubahan raut wajahku.
“Hahaha. You look so cute baby.” Lalu
dia beranjak pergi ke toilet untuk mandi dan meninggalkan ku yang masih terkejut dengan kelakuannya beberapa menit tadi.
‘Sial! Dia mempermainkanku’Ku
percepat gerakkanku untuk bangun dan pergi ke dapur
*****
POV Kris
Aku
mencium bau lezat yang menusuk hidungku. Ku perlambat langkahku menuju dapur. Mataku melirik tajam
sesosok gadis yang memakai celemek hitam, sedang sibuk memasak makanan.
‘Dia terlihat sangat
cantik.’ Ku
langkahkan kaki ku menuju box dingin
disamping meja makan dan mengambil satu botol air dingin didalamnya, karena aku merasa
tenggorokanku telah mengering. Ku teguk air itu sampai berkurang setengahnya.
*****
POV Tiffany
‘Hari ini masak apa
ya?’ Aku membolak balikkan resep yang ada di
depanku.
‘Ah ..aku kan tidak
bisa memasak? Apa aku akan membiarkan
Kris busung lapar gara-gara aku tidak
memasakkan makanan untuknya ?’
Tanganku
memulai kegiatan baruku, yaitu memasakkan bubur ayam, makanan favorit Kris. Untung
saja dulu aku sedikit belajar memasak dari ibuku, sebelum kami menikah. IbuKris pun, juga memberikan daftar apa
saja yang disukai Kris, jadi aku sedikit tahu tentang apa yang disukai dan yang
tidak disukai Kris soal makanan.
Setelah beberapa menit berkutat dengan peralatan dapur itu, akhirnya dua porsi bubur
ayam itu, kini siap ku tuangkan dalam 2 mangkuk, yang telah ku sediakan. Juga
ku tuangkan pula susu putih ke dalam 2 gelas, yang telah ku sediakan, pula.
‘Selesai.’Ku
lepaskan celemek hitam yang masih menempel
di tubuhku dan menghidangkan 2 mangkuk
bubur ayam dan 2 gelas susu putih untuk
sarapan pagi ini di meja makan. Saat aku membalikkan badanku aku terkejut melihat paras Kris yang berada di belakangku.
“Baru saja.”
“Ayo
kita makan. Aku sudah membuatkan bubur ayam untuk sarapan kita.” Kami berjalan menuju meja makan yang tidak
jauh dari dapur.
Sekarang
aku dan Kris makan berdua di meja ini , hanya kami berdua. Aku tak menyangka,
lelaki yang paling aku benci waktu SMA
ini, sekarang menjadi suamiku dan duduk di hadapanku memimpin doa.
****
POV Kris
Perlahan
aku mendekatinya yang sedang sibuk memasak. Aku
tertegun dengan gadis di hadapanku. Gadis berperawakan tinggi , berkulit
putih bersih,rambut hitam bergelombang yang menutupi bahu dan punggungnya
dengan sempurna, pinggangnya yang ramping,serta kaki jenjangnya yang mulus membuatnya terlihat
sangat sexy. Apalagi dia sedang sibuk dengan
kegiatan barunya. Ya, anak manja ini memasakkan makanan untukku. Wajah oval, hidung
mancung, mata sipit dengan manik matanya berwarna coklat, bibir tipis berwarna
pink dan pipi merah seperti tomat
membuatnya terlihat sangat sempurna. Pipi merahnya semakin terlihat
jelas ketika dia malu dan nervous jika di dekatku. Dan aku tahu
dia memang berbeda.
Tak
kusadari, kedua ujung bibirku tertarik ke atas.Ajakannya makan membuyarkan lamunanku,sepertinya
dia sudah selesai memasak.
POV Tiffany
Aku
lega masakanku selesai. Bubur dengan toping
ayam goreng suwir, daun bawang, dan bawang merah goreng,terlihat sangat lezat, dari penampilannya juga tidak
buruk.Semoga dia tidak muntah dengan masakanku, karena aku tidak menjamin
rasanya.
Ku
ambil 2 sendok makan yang ada di sampingku, satu untukku dan satu untuk Kris. Aku menatap serius Kris
yang tidak sabar melahap bubur ayamnya.
“Apa
yang kau lihat?” Pertanyaan itu mengagetkanku.
“
He? Tidak … silakan makan …”
Dia
kembali menatap bubur yang berada didepannya dan mulai menyendoknya lalu memasukkan bubur itu perlahan.
“
Kris … tunggu! Jangan di makan !”
“Wae?”
“E…e…karena
aku takut rasanya tidak enak dan kau tidak menyukainya.” Kris tetap memasukkan
sesendok bubur itu kedalam mulutnya. Aku hanya meringis.
‘Bagaimana responnya
setelah memakan masakanku?’ Pertanyaaan
itu yang berputar dalam otakku sekarang.
“Ini
lezat. Bagaimana kau tahu aku menyukai makanan ini?”
“Jinja? Aku tahu dari ibumu ,dan aku
belajar memasak itu untukmu.”
Aku
melihat bubur ayamku yang masih utuh di mangkuk putih , dan menyendoknya
perlahan. Lalu ku masukkan ke mulutku dengan ragu. Sedetik kemudian, ku
muntahkan bubur yang ada dimulutku ke
tempat cucian piring.
‘Kenapa rasanya sangat
asin? Ternyata dia membohongiku. Ini sangat memalukan.’ runtukku dalam hati.Seketika
pipiku memerah menahan malu jika bertemu
Kris, karena masakanku tidak layak dimakan olehnya.
Ku melangkahkan kaki menuju meja makan dengan
ragu.Aku tertegun melihat Kris yang sedang
asyik melahap bubur buatanku sampai tak
tersisa. Lalu dia menengguk segelas susu yang berada di samping tangan kananya
sampai habis dan berlalu pergi menuju kamar kami.
Ku
langkahkan kembali jemari kaki menuju
meja makan dan membereskan mangkuk serta gelas Kris yang kotor. Aku melihat
satu lembar tissue yang tertindih gelas
Kris. Tissue itu terdapat goresan tinta
yang bertuliskan “ It’s so delicious.
Thank you” Tanpa ku sadari kedua ujung
bibirku tertarik ke atas. Aku tersanjung dengan perkataannya. Baru aku
tahu dia begitu romantic.
*****
POV Kris
Serasa
lidahku kelu untuk membantuku menelan makanan ini. Makanan ini sangat asin.
Kalau saja ini bukan masakan isteriku, sudah aku buang ke tempat sampah. Tapi
aku senang , kerena dia memasak ini hanya untukku.
Kring…kring.
Suara
ponselku berdering, satu
panggilan masuk dari Lay .
“Ada
masalah ?”
“Ada yang mencium
rencana kita.”
“Lima
menit lagi aku disana.”
Aku
bergegas ganti baju dan mengambil kunci mobil yang berjejer di meja kerjaku. Ku
percepat langkahku menuruni anak tangga dengan sedikit berlari dan menuju
garasi.
Brem
Suara
yang dalam hitungan detik akan melaju. Kulihat Tiffany dari kaca sepionku yang
sedang memandangku dari balik jendela kamar. Ku turunkan kaca mobil yang berwarna hitam pekat itu
dan ku lambaikan ibu jari, telunjuk dan
jari tengah bersamaan seiring ku pacu mobilku meninggalkan rumah kami.
Author POV
Ssttss..
Suara
ban mobil LAMBORGHINI REVENTON
yang direm mendadak, berhenti tepat disebuah bangunan besar. Hotel
mewah milik Kris tepatnya.
Kris turun dari mobil, ia menyerahkan kuncinya kepada salah satu pegawai yang
siap memarkirkan mobilnya lalu berjalan menyusuri hotelnya. Ia berjalan menuju salah satu ruangan yang tersembunyi di
hotel itu. Ruangan itu tempat biasa mereka berlima berkumpul untuk merapatkan
sesuatu. Dibukanya ruangan itu dengan sidik jari dan matanya. Kini dapat
terlihat jelas di ruangan itu Kai, Lay, Tao dan Jia sudah berkumpul. Kai yang
duduk disofa sedang asyik memutar pistol yang ada di tangan kanannya. Jia sibuk mengotak atik
kumpulan komputer yang berada di sudut ruangan, Tao berlatih wushu dan Lay
menenggak anggur di sofa. Kris berjalan
menuju kursi berwarna hitam pekat
disamping Kai.
POV Kris
Aku duduk di kursiku dan mulai mengawali
pembicaraan.Ku tatap Jia yang sedang sibuk mengotak atik computer.
“Who?”
“
Kang Wouyoong, leader Z grup.”
“Berapa
banyak?”
“Five”
“Bagaimana
mereka tahu?”
“
Kim Anthony, remember him? Kau di
jebak saat kau bertemu dengannya di
Lavantae Restaurant.”Kedua
alis ku bertaut. Aku mencoba mengingat nama itu.
“Damn!!!”
“Pukul
berapa sekarang?”
“Pukul
09:00”
Rahangku mengeras, menahan amarah. Rupanya
tikus itu ingin bermain denganku , Jia Tao I
know you got it!
Author POV
“Brem..”
ASTON MARTIN
ONE-77 memecah hiruk pikuk kota Seoul, juga klakson
yang sedari tadi berbunyi sejalan mobil itu melaju menerobos lampu merah.
Sssss..
Mobil
ituberhenti di salah satu hotel mewah di Seoul. Rodanya berhenti sempurna
di lembaran red carpet yang terbentang
di halaman depan hotel.
Ckrek
… suara pintu mobil yang di buka dengan halus
oleh seorang pelayaan laki-laki dengan setelan kemeja putih dan celana hitam serta dasi kupu kupu yang
menghiasi lingkar lehernya.
”Selamat
malam Tuan dan Nyonya.”
sapaan halus itu menyapa Jia dan Tao yang
turun dari mobil.
“Kuncinya
Tuan”
“Ini
untukmu” Tao memberikan kunci mobilnya dan tips kepada pelayan itu .
Mereka
berjalan bergandengan menuju pusat party
malam ini yang berada di ball room.
Tao menoleh pada Jia, menatap wanita itu. Lalu, sedetik kemudian,sebuah frasa
terucap dari bibirnya. Juga dengan nada keyakinan di dalamnya.
“Are you ready?”
“Yes”
“Now!”
Mereka
berjalan terpisah melalui kerumunan tamu-tamu yang sedang asyik dengan
kegiatanya masing masing.
Tao POV
“Are you hear me Kris ?
Where is he?” aku memanggil Kris melalui
microfon yang ada pada anting di telinga kananku.
“ Yes. Nine o’clock,
black tuxedo.” Jawab Kris dengan suara bassnya yang dapat ku dengar jelas,
dari indera pendengaranku.
“Jia where are you ?”Mataku menelusuri seluruh ruangan ini yang kini tak lagi
lenggang. Bahkan untuk menemunkan partnerku, mungkin akan sedikit memakan
waktu.
“Seven o’clock“
“I see you. Lets play, baby!”
Author POV
Suara langkah kaki
menuruni anak tangga berbentuk huruf L
itu, terdengar menyeruak ke seluruh penjuru ruangan, yang
nampak lenggang itu. Langkahnya terhenti sejenak.
‘ Jam 24:00?’Tiffany
melirik lonceng jam yang berbunyi disamping lukisan “the
impression of memory” karya Dalli Salvador. Ia
mengambil nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dalam satu tarikan napas.
Raut wajahnya terlihat mencemaskan seseorang. Ia pun mempercepat langkahnya
menuju dapur untuk membuat secangkir susu coklat panas.
Angin malam yang terasa menusuk tulang itu, kini mulai
menggelitik gendang telinga gadis cantik itu. Matanya seolah sedang menerawang
jauh. Kentara sekali dari gerakan tangannya yang ia perlambat dalam mengaduk susu coklat
panasnya. Lagi, ia menghembuskan napasnya berat, dalam satu tarikan hembusan
napas. Ia lalu meletakkan sendok yang sedari tadi ia gunakan untuk mengaduk
susu coklat panasnya.
Tiffany POV
‘Kenapa selarut ini dia
belum pulang?’Aku
berjalan menuju sofa big size berwarna
silver yang berada di ruang tengah
sambil menenteng secangkir susu coklat
panas di tangan kananku . Tut… aku
memencet salah satu tombol yang berjejer pada remot tv berwarna
hitam. Aku melirik ponsel pinkku yang tergeletak di atas meja berbentuk
persegi panjang berwarna hitam. Ku
gerakkan tangan kananku perlahan mendekati ponsel itu dan mengambilnya .
‘Haruskah aku
menelponnya ? Aih …tidak. Nanti dia
mengira aku menghawatirkannya. Jadi malas jika teringat sifatnya itu tapi …’
Ting
…tong …suara bel yang berbunyi dan itu membuat bulu kudukku berdiri. Ku langkahkan kaki ku perlahan mendekati pintu
berwarna coklat dan perlahan membukanya. Ku lihat dua orang lelaki yang tidak
aku kenal sedang memapah seorang pria.
“Kris?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar ^^