Sabtu, 11 Januari 2014

Gone (2-4) | So Goodbye



SO GOOD  BYE

A fanficton by : I_You
Editor : Zi_You

Chapter 1 | Now | Chapter 3 | Chapter 4 (End)

Title: SO GOOD BYE | Main Cast :  Wu Yi Fan /Kris (EXO M), Tiffany Hwang (SNSD) |Other Casts: Kim Jongin/Kai (EXO K), Jia(Miss A), Tao (EXO M), Chen (EXO M), Lay (EXO M), Choi Siwon (Super Junior) | Duration: chapter | Genre : Romance ,Marrige live,Action,Sad,AU

Summary :
Don’t leave me baby
Why?
Because you are mine

*******

Oke, bagi kalian yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya, silahkan dibaca.
Happy reading!
No Silent Reader, Please! :)
.
.
Preview

Oh God sekarang wajahnya sejajar dengan wajahku, tatapannya yang hangat membuatku tidak ingin pergi darinya. Entah apa yang dia lakukan sehingga aku kehilangan akal sehatku kali ini. Kini  tangan kanannya  mulai bergerak membelai rambutku dan  menyibakkannya di antara daun telinga dan kepalaku, wajahnya semakin dekat dan dekat.

Part 2
Tatapannya semakin  tajam dan hangat. Mungkin kali ini dia benar benar memakanku.
“I’m hungry. Get me food darling.Kris membisikan kata itu tepat di gendang telinga kiriku. Namun, seketika raut wajahnya berubah seperti meledekku, ketika ia menyadari perubahan raut wajahku.
Hahaha. You look so cute baby.Lalu dia beranjak pergi ke toilet untuk mandi dan meninggalkan ku yang masih terkejut dengan kelakuannya beberapa menit tadi.
‘Sial! Dia mempermainkanku’Ku percepat gerakkanku untuk bangun dan pergi ke dapur 

*****

POV Kris
Aku mencium bau lezat yang menusuk hidungku. Ku perlambat  langkahku menuju dapur. Mataku melirik tajam sesosok gadis yang memakai celemek hitam, sedang sibuk memasak makanan.
‘Dia terlihat sangat cantik.’ Ku langkahkan  kaki ku menuju box dingin disamping  meja makan dan mengambil  satu botol air dingin didalamnya, karena aku merasa tenggorokanku telah mengering. Ku teguk air itu sampai berkurang setengahnya. 
 
*****

POV Tiffany
‘Hari ini masak apa ya?’ Aku membolak balikkan resep yang ada di depanku.
‘Ah ..aku kan tidak bisa memasak?  Apa aku akan membiarkan Kris busung lapar gara-gara aku  tidak memasakkan makanan untuknya ?’
Tanganku memulai kegiatan baruku, yaitu memasakkan bubur ayam, makanan favorit Kris. Untung saja dulu aku sedikit belajar memasak dari ibuku, sebelum kami menikah. IbuKris pun, juga memberikan daftar apa saja yang disukai Kris, jadi aku sedikit tahu tentang apa yang disukai dan yang tidak disukai Kris soal makanan.
Setelah beberapa menit berkutat dengan peralatan dapur itu, akhirnya dua porsi bubur ayam itu, kini siap ku tuangkan dalam 2 mangkuk, yang telah ku sediakan. Juga ku tuangkan pula susu putih ke dalam 2 gelas, yang telah ku sediakan, pula.
 ‘Selesai.’Ku lepaskan celemek hitam  yang masih menempel di tubuhku dan  menghidangkan 2 mangkuk bubur ayam dan 2 gelas susu putih  untuk sarapan pagi ini di meja makan. Saat aku membalikkan badanku aku terkejut  melihat paras Kris yang berada di belakangku.
“Sejak kapan kau berdiri disitu?"
 “Baru saja.
“Ayo kita makan. Aku sudah membuatkan bubur ayam untuk sarapan kita.  Kami berjalan menuju meja makan yang tidak jauh dari dapur.
Sekarang aku dan Kris makan berdua di meja ini , hanya kami berdua. Aku tak menyangka, lelaki yang paling aku benci  waktu SMA ini, sekarang menjadi suamiku dan duduk di hadapanku memimpin doa.

****

POV Kris
Perlahan aku mendekatinya yang sedang sibuk memasak. Aku  tertegun dengan gadis di hadapanku. Gadis berperawakan tinggi , berkulit putih bersih,rambut hitam bergelombang yang menutupi bahu dan punggungnya dengan sempurna, pinggangnya yang ramping,serta kaki  jenjangnya yang mulus membuatnya terlihat sangat sexy. Apalagi dia sedang sibuk dengan  kegiatan barunya. Ya, anak manja ini  memasakkan makanan untukku. Wajah oval, hidung mancung, mata sipit dengan manik matanya berwarna coklat, bibir tipis berwarna pink dan pipi merah seperti tomat  membuatnya terlihat sangat sempurna. Pipi merahnya semakin terlihat jelas ketika dia malu dan nervous jika di dekatku. Dan  aku tahu  dia memang berbeda.
Tak kusadari, kedua ujung  bibirku tertarik  ke atas.Ajakannya makan membuyarkan lamunanku,sepertinya dia sudah selesai memasak.

POV Tiffany
Aku lega masakanku selesai. Bubur dengan toping  ayam goreng suwir, daun bawang, dan bawang  merah goreng,terlihat sangat lezat, dari penampilannya juga tidak buruk.Semoga dia tidak muntah dengan masakanku, karena aku tidak menjamin rasanya.
Ku ambil 2 sendok makan yang ada di sampingku, satu untukku dan  satu untuk Kris. Aku menatap serius Kris yang  tidak sabar melahap bubur ayamnya.
“Apa yang kau lihat?” Pertanyaan itu mengagetkanku.
“ He? Tidak … silakan makan …”
Dia kembali menatap bubur yang berada didepannya dan mulai menyendoknya lalu  memasukkan bubur itu  perlahan.
“ Kris … tunggu! Jangan di makan !”
Wae?”
“E…e…karena aku takut rasanya tidak enak dan kau tidak menyukainya.” Kris tetap memasukkan sesendok bubur itu kedalam mulutnya. Aku hanya meringis.
‘Bagaimana responnya setelah  memakan masakanku?’ Pertanyaaan itu yang berputar dalam otakku sekarang.
“Ini lezat. Bagaimana kau tahu aku menyukai makanan ini?”
Jinja? Aku tahu dari ibumu ,dan aku belajar memasak itu untukmu.”
Aku melihat bubur ayamku yang masih utuh di mangkuk putih , dan menyendoknya perlahan. Lalu ku masukkan ke mulutku dengan ragu. Sedetik kemudian, ku muntahkan bubur yang ada dimulutku ke  tempat cucian piring.
‘Kenapa rasanya sangat asin? Ternyata dia membohongiku. Ini sangat memalukan.’ runtukku dalam hati.Seketika pipiku memerah  menahan malu jika bertemu Kris, karena masakanku tidak layak dimakan olehnya.
 Ku melangkahkan kaki menuju meja makan dengan ragu.Aku tertegun  melihat Kris yang sedang asyik melahap bubur buatanku  sampai tak tersisa. Lalu dia menengguk segelas susu yang berada di samping tangan kananya sampai habis dan berlalu pergi menuju kamar kami.
Ku langkahkan kembali  jemari kaki menuju meja makan dan membereskan mangkuk serta gelas Kris yang kotor. Aku melihat satu lembar tissue  yang tertindih gelas Kris. Tissue itu terdapat goresan  tinta yang bertuliskan “ It’s so delicious. Thank you” Tanpa ku sadari kedua ujung  bibirku tertarik ke atas. Aku tersanjung dengan perkataannya. Baru aku tahu dia begitu romantic.

*****

POV Kris
Serasa lidahku kelu untuk membantuku menelan makanan ini. Makanan ini sangat asin. Kalau saja ini bukan masakan isteriku, sudah aku buang ke tempat sampah. Tapi aku senang , kerena dia memasak ini hanya untukku.
Kring…kring.
Suara ponselku berdering, satu panggilan masuk dari Lay .
“Ada masalah ?”
Ada yang mencium rencana kita.”
“Lima menit lagi aku disana.
Aku bergegas ganti baju dan mengambil kunci mobil yang berjejer di meja kerjaku. Ku percepat langkahku menuruni anak tangga dengan sedikit berlari dan menuju garasi.
Brem
Suara yang dalam hitungan detik akan melaju. Kulihat Tiffany dari kaca sepionku yang sedang memandangku dari balik jendela kamar. Ku turunkan  kaca mobil yang berwarna hitam pekat itu dan  ku lambaikan ibu jari, telunjuk dan jari tengah bersamaan seiring ku pacu mobilku meninggalkan rumah  kami.

Author POV
Ssttss.. 
Suara ban mobil  LAMBORGHINI REVENTON yang direm mendadak, berhenti tepat disebuah bangunan  besar. Hotel mewah milik Kris tepatnya. Kris turun dari mobil, ia menyerahkan kuncinya kepada salah satu pegawai yang siap memarkirkan mobilnya lalu berjalan menyusuri hotelnya. Ia berjalan  menuju salah satu ruangan yang tersembunyi di hotel itu. Ruangan itu tempat biasa mereka berlima berkumpul untuk merapatkan sesuatu. Dibukanya ruangan itu dengan sidik jari dan matanya. Kini dapat terlihat jelas di ruangan itu Kai, Lay, Tao dan Jia sudah berkumpul. Kai yang duduk disofa sedang  asyik memutar  pistol yang ada di tangan kanannya. Jia sibuk mengotak atik kumpulan komputer yang berada di sudut ruangan, Tao berlatih wushu dan Lay menenggak anggur di sofa. Kris berjalan  menuju  kursi berwarna hitam pekat disamping Kai.

POV Kris
 Aku duduk di kursiku dan mulai mengawali pembicaraan.Ku tatap Jia yang sedang sibuk mengotak atik computer.
“Who?”
“ Kang Wouyoong, leader  Z grup.
“Berapa banyak?”
 “Five”
“Bagaimana mereka tahu?”
“ Kim Anthony, remember him? Kau di jebak saat kau bertemu dengannya di  Lavantae Restaurant.”Kedua alis ku bertaut. Aku mencoba mengingat nama itu.
“Damn!!!”
“Pukul berapa sekarang?”
“Pukul 09:00”
Rahangku mengeras, menahan amarah. Rupanya tikus itu ingin bermain denganku , Jia Tao I know you got it!

Author POV
“Brem..” 
ASTON MARTIN ONE-77 memecah hiruk pikuk kota Seoul, juga klakson yang sedari tadi berbunyi sejalan mobil itu melaju  menerobos lampu merah.
Sssss..
Mobil ituberhenti di salah satu hotel mewah di Seoul. Rodanya berhenti sempurna di lembaran red carpet yang  terbentang di halaman  depan hotel.
Ckrek … suara pintu mobil yang di buka dengan halus  oleh seorang pelayaan laki-laki  dengan setelan kemeja  putih dan celana hitam serta dasi kupu kupu yang menghiasi lingkar lehernya.
”Selamat malam Tuan dan Nyonya.” sapaan halus itu menyapa Jia dan Tao yang  turun dari mobil.
“Kuncinya Tuan”
“Ini untukmu” Tao memberikan kunci mobilnya dan  tips kepada pelayan itu .
Mereka berjalan bergandengan  menuju pusat party malam ini yang berada di ball room. Tao menoleh pada Jia, menatap wanita itu. Lalu, sedetik kemudian,sebuah frasa terucap dari bibirnya. Juga dengan nada keyakinan di dalamnya.
“Are you ready?”
“Yes”
“Now!”
Mereka berjalan terpisah melalui kerumunan tamu-tamu yang sedang asyik dengan kegiatanya masing masing. 

Tao POV
“Are you hear me Kris ? Where is he?” aku memanggil Kris melalui microfon yang ada pada anting di telinga kananku.
Yes. Nine o’clock, black tuxedo.” Jawab Kris dengan suara bassnya yang dapat ku dengar jelas, dari indera pendengaranku.
“Jia where are you ?”Mataku menelusuri seluruh ruangan ini yang kini tak lagi lenggang. Bahkan untuk menemunkan partnerku, mungkin akan sedikit memakan waktu.
“Seven o’clock“
“I see you. Lets play, baby!”

Author POV
Suara langkah kaki menuruni anak tangga berbentuk huruf  L itu, terdengar menyeruak ke seluruh penjuru ruangan, yang nampak lenggang itu. Langkahnya terhenti sejenak.
Jam 24:00?’Tiffany  melirik lonceng  jam yang berbunyi disamping lukisan “the impression of memory” karya Dalli Salvador. Ia mengambil nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dalam satu tarikan napas. Raut wajahnya terlihat mencemaskan seseorang. Ia pun mempercepat langkahnya menuju  dapur untuk membuat secangkir susu coklat panas.
Angin malam yang terasa menusuk tulang itu, kini mulai menggelitik gendang telinga gadis cantik itu. Matanya seolah sedang menerawang jauh. Kentara sekali dari gerakan tangannya yang ia perlambat dalam mengaduk susu coklat panasnya. Lagi, ia menghembuskan napasnya berat, dalam satu tarikan hembusan napas. Ia lalu meletakkan sendok yang sedari tadi ia gunakan untuk mengaduk susu coklat panasnya.

Tiffany POV
‘Kenapa selarut ini dia belum pulang?’Aku berjalan menuju  sofa big size berwarna silver yang berada di ruang  tengah sambil menenteng secangkir susu coklat panas di tangan kananku . Tut… aku memencet  salah satu  tombol yang berjejer pada remot tv berwarna hitam. Aku melirik ponsel  pinkku yang tergeletak di atas meja berbentuk persegi panjang  berwarna hitam. Ku gerakkan tangan kananku perlahan mendekati ponsel itu dan mengambilnya .
‘Haruskah aku menelponnya ? Aih …tidak. Nanti  dia mengira aku menghawatirkannya. Jadi malas jika teringat sifatnya itu tapi …’
Ting …tong …suara bel yang berbunyi dan itu membuat bulu kudukku berdiri. Ku  langkahkan kaki ku perlahan mendekati pintu berwarna coklat dan perlahan membukanya. Ku lihat dua orang lelaki yang tidak aku kenal sedang memapah seorang pria.
“Kris?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar ^^