Since I Found You
Author : I_[YOU]
Editor : Zi_You
Title : Since I Found
You | Genre : Romance, AU,Hurt
(little bit) | Main Casts: Kang Minhyuk (CNBLUE),Jung Kristal (fx) | Duration : Ficlet
SUMMARY
Disini , ditempat ini aku menemukanmu
.
Note :
Hai
hai I’m back , kali ini aku persembahkan couple Kang Minyuk and Jung
Kristal oh ya ff ini terinspirasi dari
video clip SEOUL and film Detektif Conan ,
emm… mian kalau ada kesamaan/ kesalahan tempat, cerita dll itu bukan
unsure kesengajaan .Oke deh gak usah banyak cuap cuap lagi nih langsung aja
.
.
Happy reading!
.
Seoul , South Korea
Kang Minhyuk POV
Sinar matahari tak henti hentinya
membakar bumi. Membuat hawa seperti terperangkap dalam ruang tanpa
oksigen. Ya, inilah liburan musim panas yang tak khayal jalanan ini penuh dengan
pejalan kaki yang hendak menikmati hari liburnya. Dan dapat di pastikan pula suara
klakson yang saling bersautan mencari jalan tercepat untuk sampai di arena
berlibur mereka.
Kulangkahkan kakiku menyusuri
jalanan ini. Ckerk…ckerk…
sesekali lensa ini mengambil view terbaik.Lagi, ku telusuri tempat ini. Keramaian sepertinya tak akan mungkin
lenggang hingga senja tiba nanti.
Ckerk…ckrek …lensa ini akan terus
menangkap moment-moment yang aku sukai. Disana, di bangku taman terdapat sepasang lansia yang masih romantic seperti
masa muda mereka, dan di ujung sana para pelukis jalanan yang sedang menuangkan
ide dan inspirasi briliantnya pada kas vas putih. Hingga lensa ini menangkap seorang
gadis sedang membagikan balon-balon pada semua pengunjung tempat ini, tak terkecuali pada
anak anak TK yang baru saja turun dari bus sekolah mereka.
Entah mengapa aku menyukainya. Menyukai moment itu. Moment saat gadis itu sibuk membagikan balon-balon pada pengunjung.Ku langkahkan
kakiku mendekati gadis yang kini memakai baju karakter kartun mini mouse. Hingga membuat jarak kami hanya satu
meter sekarang.
“Bolehkan aku juga mendapatkan balon
itu?” ucapku pada gadis itu yang kini
masih memegang satu balon di tangan kanannya . Dan kini gadis itu berbalik padaku lalu menyerahkan
balon itu padaku.
“Ah..ne. Ini
untukmu, tuan. Semoga liburanmu menyenangkan.” ucapnya semangat padaku. Lalu sepersekiaan detik kemudian ia beranjak
pergi.
“Emm…tunggu, nona!” cegahku sebelum ia benar-benar beranjak dari hadapanku. Lalu sedetik kemudian ia membalikkan
badannya dan menatapku.
“ Emm, apa kau ingin membantuku
menghabiskan minuman ini?” ucapku sembari menunjukkan dua kaleng minuman yang
kini telah bertengger di kedua tanganku,padanya.
“Emmmm….” Ucapnya yang terlihat
sekali jika ia benar-benar bingung.
“Hah… udara hari ini sangat panas
bukan? Tidakkah kau merasa haus?”Tanya ku padanya yang kini masih
bingung untuk mengambil minuman ini atau tidak.
“ Ambillah.” titah ku sembari menyodorkan salah
satu kaleng minuman itu padanya. Lalu sepersekian detik kemudian ia mengulurkan
tangannya untuk mengambil minuman kaleng itu dariku.
Perlahan ia membuka topeng mini
mouse itu dari kepalanya yang jelas sekali itu sangat berat untuk ukuran gadis
seperti dia.Cantik. Satu kata yang bisa ku ucapkan saat pertama kali aku melihat
parasnya tanpa topeng mini mouse yang menutupi wajahnya. Gadis itu sungguh menarik. Gadis berperawakan tinggi, berkulit
putih dengan rambut coklat panjang yang ia biarkan tergerai menutupi wajah tirusnya.
“Hah… mashita!” terdengar hembusan
nafas yang mengisyaratkan kelegaan dalam dirinya. “ Emm… gamshahamnida, tuan.” ucapnya setalah menenggak air itu
hingga berkurang setengahnya.
“Kang Minhyuk , panggil saja Minhyuk.” ucapku menimpali.
“Ahne ,tuan Minhyuk. Perkenalkan aku Jung Krystal, panggil saja Kristal.”ucapnya semangat, sembari mengumbar senyum di akhir
frasanya.
“Emm, maaf aku harus pergi. Ada pekerjaan lain yang menungguku. Sampai jumpa.”Ucapnya. Lalu sedetik kemudian ia
membungkukkan setengah badannya—hormat, sebelum ia beranjak pergi dari
hadapanku.
Jung Krystal POV
Bagai seorang pendosa yang terbakar
api neraka. Sungguh
serasa tubuhku sangat panas. Bagai hujan kini tubuhku terus memproduksi banyak keringat
membuatnya terus mengucur di setiap lekuk tubuhku. Udarapun serasa mahal jika
terus berada dalam perangkap topeng ini. Tapi aku harus tetap semangat, karena
ibu sangat membutuhkan obat itu, dan aku harus bekerja extra untuk mendapat
uang untuk membeli obat itu.
“ Hai, adik-adik manis. Ini balon untuk kalian. Selamat menikmati hari libur, ya.” ucapku semangat sembari membagi
beberapa balon yang sedari tadi bertengger di tanganku pada adik-adik kecil yang beberapa detik lalu
baru turun dari bus sekolahnya.
Huff.. Hembusan kasar keluar dari mulutku. Lelah, lapar, haus. Tentu sajadari tadi malam aku belum
istirahat dan memakan apapun. Tiba-tiba terdengar seseorang memanggilku. Spontan aku membalikkan badan
menghadapnya. Lelaki
itu. Lelaki yang entah aku tak mengenalnya, mengingankan balon yang kini berada
di tanganku.
Dan tiba-tiba saja ia menyodorkan minuman
padaku, sesaat sebelum aku beranjak pergi
setelah menyerahkan balon itu padanya. Lagi, spontan ku tatap matanya. Mata itu. Sepertinya aku sangat mengenal mata
itu. Kenapa aku merasa telah mengenalnya
lama? Siapa pria ini sebenarnya?Entahlah aku tak tahu.
Dia seperti mentalis yang bisa
mengerti jalan pikiranku. Ia tahu jika aku memang sangat haus dan membutuhkan pasokan
air.Ku ulurkan tanganku untuk mengambil air itu lalu menenggak hingga
setengahnya.
Sungguh air ini sangat menyegarkan
tenggorokanku. Berkat
air ini setidaknya aku tak pingsan karena dehidrasi. Lalu kuputuskan segera
pergi setelah mengucapkan terimakasih kepada lelaki itu karena masih ada pekerjaan lain
yang menungguku. Lagipula aku harus cepat pergi kerumah sakit untuk menjaga ibu.
****
Kang Min Hyuk POV
Seoul masih sama. Masih seperti kemarin. Matahari masih berusaha memanggang
kulit putihku. Lagi,
aku kembali ketempat ini. Hanya satu yang aku inginkan. Mengamati gadis itu dari balik
pepohonan rindang ini. Seorang gadis cantik yang bermarga Jung.
Ia masih saja membagikan balon-balon itu pada setiap pengunjung
meski terik matahari tak kunjung mereda. Sesekali ia membuka topeng itu,
mencoba menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.Tapi ia masih sama. Masih cantik
meski keringat terus mengucur menuruni setiap lekuk wajahnya.
Pukul 20:00 malam
Sinar matahari yang menyengat itu, kini tak
lagi terasa oleh kulitku. Bahkan kini sinarnya mulai digantikan oleh sinar
rembulan yang sedikit meremang. Walau ku rasa taman ini mulai lenggang, namun aku masih disini. Di tempat yang sama dengan beberapa
jam lalu. Masih mengamati segala gerak gerik
gadis ituㅡJung Kristal. Kini ia tengah duduk di sebuah bangku
panjang yang berada di tengah taman. Ku langkahkan kakiku mendekatinya.
“Krystal! Jung Krystal!” teriakku sembari melambaikantangan
agar ia tahu keberadaanku.
“Minhyuk–ya!”ucapnya merespon teriakanku, ia pun melambaikan tangannya, pula.
Kupercepat langkahku dengan sedikit
berlari. Tak butuh
waktu lama,
aku telah berdiri di hadapannya. Menatap mata indahnya.
“Ikutlah denganku. Ada yang ingin aku tunjukkan padamu.”ucapku sembari menggenggam tangan kanannya.Mengajaknya beranjak pergi dari posisinya. Membuatnya mengeryitkan dahinya.
“Kita mau kemana?” tanyanya padaku dengan nafas
tersengal,
karena kami terus saja berlari.
“Sampai.”ucapku semangat sembari mengatur nafas setelah
berlari, tadi.
“Kenapa kau membawaku kemari?Dimana
kita?Memangnya apa yang ingin kau tunjukkan padaku?” ucapnya yang masih dalam keadaan
bingung mengapa aku membawanya kemari. Aku hanya tersenyum simpul. Sudah ku
duga, ia akan merespon tindakanku.Aku hanya lelaki yang baru saja ia kenal, kemarin. Dan, hari ini
telah lancang mengajaknya kemari.
“Kita berada di tengah-tengah air mancur sekarang. Air mancur ini hanya akan muncul
setiap dua jam sekali. Aku ingin menikmatinya bersama mu.” ucapku sembari menatap mata indahnya
“Untung saja kita belum terlambatand it’s show time. 10,9,8,7,6,5,4,3,2,1!” ucapku
padanya seraya melirik arloji hitam yang sedari tadi melingkar di tangan
kiriku.
Dan cur……….
Air mancur itu kini muncul seperti kembang api yang
telah dinyalakan oleh pemiliknya. Menari-nari mengikuti alunan music klasik
romantic tahun enampuluhan. Indah. Satu kata yang mampu aku ucapkan saat air mancur itu berputar di atas kami. Kulihat Krystal begitu minikmati air mancur itu. Dan senyum manis itu tak pernah pudar dari
wajahnya.
“Kau menyukainya?” ucapku padanya
yang kini masih asyik melihat air mancur yang terus mengucur keluar dengan
diselingi pergantian warnanya.
“Ne.” ucapnya padaku,yang membuat hatiku sangat bahagia
saat ini. Bahagia sekali sudah bertahun tahun
aku menantikan waktu ini kembali. Waktu dimana aku bisa menikmatinya
bersamamu sebelum ayah mengirimku ke Prancis dan sebelum aku tumbuh sebagai orang
yang tak kau kenal lagi. Andaikan aku bisa menemukanmu lebih awal mungkin keadaan ini
akan jauh berbeda. Aku sangat merindukanmu Jung Krystal bena-benar merindukanmu ‘gadis masa kecilku’.
-THE END-
Ah … terima kasih bagi readers yang
selalu membaca ffku , bagaimana kurang ngefeel ya , kurang menarik ? author
minta maaf ya , hehehe lagi kehabisan ide .Tapi jangan lupa RCLnya ne. See you
bye bye ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar ^^