Sabtu, 12 April 2014

SPRING - N



Since I Found You




Author : I_[YOU]

Editor  : Zi_You

Title : Since I Found You | Genre : Romance, AU,Hurt  (little bit) | Main Casts:  Kang Minhyuk (CNBLUE),Jung Kristal (fx) | Duration : Ficlet

SUMMARY
Disini , ditempat ini aku menemukanmu
.
Note :
Hai  hai I’m back , kali ini aku persembahkan couple Kang Minyuk and Jung Kristal  oh ya ff ini terinspirasi dari video clip SEOUL and film Detektif Conan ,  emm… mian kalau ada kesamaan/ kesalahan tempat, cerita dll itu bukan unsure kesengajaan .Oke deh gak usah banyak cuap cuap lagi nih langsung aja
.
.
Happy reading!
.
Seoul , South Korea
Kang Minhyuk POV
Sinar matahari tak henti hentinya membakar bumi. Membuat  hawa seperti terperangkap dalam ruang tanpa oksigen. Ya, inilah liburan musim panas yang tak khayal jalanan ini penuh dengan pejalan kaki yang hendak menikmati hari liburnya. Dan dapat di pastikan pula suara klakson yang saling bersautan mencari jalan tercepat untuk sampai di arena berlibur mereka.
Kulangkahkan kakiku menyusuri jalanan ini. Ckerk…ckerk… sesekali lensa ini mengambil view terbaik.Lagi, ku telusuri tempat ini. Keramaian sepertinya tak akan mungkin lenggang hingga senja tiba nanti.
Ckerk…ckrek …lensa ini akan terus menangkap moment-moment yang aku sukai. Disana, di bangku taman terdapat  sepasang lansia yang masih romantic seperti masa muda mereka, dan di ujung sana para pelukis jalanan yang sedang menuangkan ide dan inspirasi briliantnya pada kas vas putih. Hingga lensa ini menangkap seorang gadis sedang membagikan balon-balon pada semua pengunjung tempat ini, tak terkecuali pada anak anak TK yang baru saja turun dari bus sekolah mereka.
Entah mengapa aku menyukainya. Menyukai moment itu. Moment saat gadis itu sibuk membagikan balon-balon pada pengunjung.Ku langkahkan kakiku mendekati gadis yang kini memakai baju karakter kartun mini mouse. Hingga membuat jarak kami hanya satu meter sekarang.
“Bolehkan aku juga mendapatkan balon itu?” ucapku pada gadis itu yang kini masih memegang satu balon di tangan kanannya . Dan kini  gadis itu berbalik padaku lalu menyerahkan balon itu padaku.
“Ah..ne. Ini untukmu, tuan. Semoga liburanmu menyenangkan.” ucapnya semangat padaku. Lalu sepersekiaan detik kemudian ia beranjak pergi.
“Emm…tunggu, nona!” cegahku sebelum ia benar-benar beranjak dari hadapanku. Lalu sedetik kemudian ia membalikkan badannya dan menatapku.
“ Emm, apa kau ingin membantuku menghabiskan minuman ini?” ucapku sembari menunjukkan dua kaleng minuman yang kini telah bertengger di kedua tanganku,padanya.
“Emmmm….” Ucapnya yang terlihat sekali jika ia benar-benar bingung.
“Hah… udara hari ini sangat panas bukan? Tidakkah kau merasa haus?”Tanya ku padanya yang kini masih bingung untuk mengambil minuman ini atau tidak.
“ Ambillah.” titah ku sembari menyodorkan salah satu kaleng minuman itu padanya. Lalu sepersekian detik kemudian ia mengulurkan tangannya untuk mengambil minuman kaleng itu dariku.
Perlahan ia membuka topeng mini mouse itu dari kepalanya yang jelas sekali itu sangat berat untuk ukuran gadis seperti dia.Cantik. Satu kata yang bisa ku ucapkan saat pertama kali aku melihat parasnya tanpa topeng mini mouse yang menutupi wajahnya. Gadis itu sungguh menarik. Gadis berperawakan tinggi, berkulit putih dengan rambut coklat panjang yang ia biarkan  tergerai menutupi wajah tirusnya.
Hah… mashita!” terdengar hembusan  nafas yang mengisyaratkan kelegaan dalam dirinya. “ Emm… gamshahamnida, tuan.” ucapnya setalah menenggak air itu hingga berkurang setengahnya.
“Kang Minhyuk , panggil saja Minhyuk.” ucapku menimpali.
“Ahne ,tuan Minhyuk. Perkenalkan aku Jung Krystal, panggil saja Kristal.”ucapnya semangat, sembari mengumbar senyum di akhir frasanya.
“Emm, maaf aku harus pergi. Ada pekerjaan lain yang menungguku. Sampai jumpa.”Ucapnya. Lalu sedetik kemudian ia membungkukkan setengah badannyahormat, sebelum ia beranjak pergi dari hadapanku.


Jung Krystal POV
Bagai seorang pendosa yang terbakar api neraka. Sungguh serasa tubuhku sangat panas. Bagai hujan kini tubuhku terus memproduksi banyak keringat membuatnya terus mengucur di setiap lekuk tubuhku. Udarapun serasa mahal jika terus berada dalam perangkap topeng ini. Tapi aku harus tetap semangat, karena ibu sangat membutuhkan obat itu, dan aku harus bekerja extra untuk mendapat uang untuk membeli obat itu.          
“ Hai, adik-adik manis. Ini balon untuk kalian. Selamat menikmati hari libur, ya.” ucapku semangat sembari membagi beberapa balon yang sedari tadi bertengger di tanganku pada adik-adik kecil yang beberapa detik lalu baru turun dari bus sekolahnya.
Huff.. Hembusan kasar keluar dari mulutku. Lelah, lapar, haus. Tentu sajadari tadi malam aku belum istirahat dan memakan apapun. Tiba-tiba terdengar seseorang memanggilku. Spontan aku membalikkan badan menghadapnya. Lelaki itu. Lelaki yang entah aku tak mengenalnya, mengingankan balon yang kini berada di tanganku.
Dan tiba-tiba saja ia menyodorkan minuman padaku, sesaat sebelum aku beranjak pergi setelah menyerahkan balon itu padanya. Lagi, spontan ku tatap matanya. Mata itu. Sepertinya aku sangat mengenal mata itu. Kenapa aku merasa telah mengenalnya lama? Siapa pria ini sebenarnya?Entahlah aku tak tahu.
Dia seperti mentalis yang bisa mengerti jalan pikiranku. Ia tahu jika aku memang sangat haus dan membutuhkan pasokan air.Ku ulurkan tanganku untuk mengambil air itu lalu menenggak hingga setengahnya.
Sungguh air ini sangat menyegarkan tenggorokanku. Berkat air ini setidaknya aku tak pingsan karena dehidrasi. Lalu kuputuskan segera pergi setelah mengucapkan terimakasih kepada lelaki itu karena masih ada pekerjaan lain yang menungguku. Lagipula aku harus cepat pergi kerumah sakit untuk menjaga ibu.

****

Kang Min Hyuk POV
Seoul masih sama. Masih seperti kemarin. Matahari masih berusaha memanggang kulit putihku. Lagi, aku kembali ketempat ini. Hanya satu yang aku inginkan. Mengamati gadis itu dari balik pepohonan rindang ini. Seorang gadis cantik yang bermarga Jung.
Ia masih saja membagikan balon-balon itu pada setiap pengunjung meski terik matahari tak kunjung mereda. Sesekali ia membuka topeng itu, mencoba menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.Tapi ia masih sama. Masih cantik meski keringat terus mengucur menuruni setiap lekuk wajahnya.

Pukul 20:00 malam
Sinar matahari yang menyengat itu, kini tak lagi terasa oleh kulitku. Bahkan kini sinarnya mulai digantikan oleh sinar rembulan yang sedikit meremang. Walau ku rasa taman ini mulai lenggang, namun aku masih disini. Di tempat yang sama dengan beberapa jam lalu. Masih mengamati segala gerak gerik gadis ituJung Kristal. Kini ia tengah duduk di sebuah bangku panjang yang berada di tengah taman. Ku langkahkan kakiku mendekatinya.
“Krystal! Jung Krystal!” teriakku sembari melambaikantangan agar ia tahu keberadaanku.
“Minhyuk–ya!”ucapnya merespon  teriakanku, ia pun melambaikan tangannya, pula.
Kupercepat langkahku dengan sedikit berlari. Tak butuh waktu lama, aku telah berdiri di hadapannya. Menatap mata indahnya.
Ikutlah denganku. Ada yang ingin aku tunjukkan padamu.”ucapku sembari  menggenggam tangan kanannya.Mengajaknya  beranjak pergi dari posisinya. Membuatnya mengeryitkan dahinya.
“Kita mau kemana? tanyanya padaku dengan nafas tersengal, karena kami terus saja berlari.
“Sampai.”ucapku  semangat sembari mengatur nafas setelah berlari, tadi.
“Kenapa kau membawaku kemari?Dimana kita?Memangnya apa yang ingin kau tunjukkan padaku? ucapnya yang masih dalam keadaan bingung mengapa aku membawanya kemari. Aku hanya tersenyum simpul. Sudah ku duga, ia akan merespon tindakanku.Aku hanya lelaki yang baru saja ia kenal, kemarin. Dan, hari ini telah lancang mengajaknya kemari.
“Kita berada di tengah-tengah air mancur sekarang. Air mancur ini hanya akan muncul setiap dua jam sekali. Aku ingin menikmatinya bersama mu.” ucapku sembari menatap mata indahnya
Untung saja kita belum terlambatand it’s show time. 10,9,8,7,6,5,4,3,2,1!” ucapku padanya seraya melirik arloji hitam yang sedari tadi melingkar di tangan kiriku.
Dan cur……….
Air mancur itu kini muncul seperti kembang api yang telah dinyalakan oleh pemiliknya. Menari-nari mengikuti alunan music klasik romantic tahun enampuluhan. Indah. Satu kata yang mampu aku ucapkan  saat air mancur itu berputar di atas kami. Kulihat Krystal begitu minikmati  air mancur itu. Dan  senyum manis itu tak pernah pudar dari wajahnya.
“Kau menyukainya?” ucapku padanya yang kini masih asyik melihat air mancur yang terus mengucur keluar dengan diselingi pergantian warnanya.
Ne.” ucapnya padaku,yang membuat hatiku sangat bahagia saat ini. Bahagia sekali sudah bertahun tahun aku menantikan waktu ini kembali. Waktu dimana aku bisa menikmatinya bersamamu sebelum ayah mengirimku ke Prancis dan sebelum aku tumbuh sebagai orang yang tak kau kenal lagi. Andaikan aku bisa menemukanmu lebih awal mungkin keadaan ini akan jauh berbeda. Aku sangat merindukanmu Jung Krystal bena-benar merindukanmu gadis masa kecilku’.

-THE END-
Ah … terima kasih bagi readers yang selalu membaca ffku , bagaimana kurang ngefeel ya , kurang menarik ? author minta maaf ya , hehehe lagi kehabisan ide .Tapi jangan lupa RCLnya ne. See you bye bye ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar ^^