S.P.R.I.N.G
SERIES
[Ring]
By
Aydipal
Editor
: Zi_You
Title : Ring | Main Cast : KrystalJung [f(x)]&Kang Minhyuk [CNBlue] | Genre : Romance | Duration : Ficlet
.
Happy reading!
.
Ku
atur napasku. Sudah 5 menit ini, aku hanya terduduk diam di hadapan gadis yang
sangat kucintai. Dia, adalahgadis yang hanya duduk di meja yang sama denganku,
pun berada tepat dihadapanku sembari membaca buku yang ia pegang. Berulang kali
ku kumpulkan keberanianku untuk memberikan sesuatu padanya. Sebuah kotak kecil
berwarna hitam yang terdapat sebuah ikatan pita pink disana. Ku pejamkan
mataku. Kali ini, aku harus menyerahkannya. Kali ini, aku tidak boleh gagal.
“Soo
Jung-ah.” ku ucap namanya. Bersamaan dengan itu pula detak jantungku bergerak
sangat cepat, keringat dingin mulai membasahi tubuhku, berulang kali ku telan
salivaku karena terlalu gugup.
“Minhyuk-ah!
Bukankah sudah ku bilang? Panggil aku Krystal! Ah~ aku akan debut dengan nama
itu. Mulai sekarang aku harus mulai terbiasa jika ada seseorang yang
memanggilku dengan nama Krystal.” Keluhnya tanpa melihatku dan wajahnya pun masih
tertutupi oleh buku yang ia baca. Menyebalkan.
“Ah,
araseo. Mianhae. Dan bisakah kau menyingkirkan buku itu dari wajahmu. Aku
ingin berbicara sesuatu padamu.” Pintaku padanya. Ia mengerti dan menutup buku
yang ia baca lalu menaruhnya disamping tubuhnya. Ia menatapku, ia menunggu
kata-kata yang akan kuucapkan padanya. Dan saat itu pula, keberanianku hilang
lagi. ‘ah~ ini membuatku gila!’
“Wae? Katanya kau mau bilang sesuatu
padaku? Kau ingin menga—”kini frasanya terhenti, ketika ku keluarkan kotak
hitam ini dari saku ku. Ia sepertinya terkejut. Ku buka mataku kembali, lantas
menatapnya lagi, setelah sebelumnya ku pejamkan mataku karena gugup. Tak ada
respon. Dia hanya menatapku lekat-lekat dengan ekspresi yang sulit ku
terjemahkan.
“Kenapa
kau tak membukanya?” ku raihkan tangan kanangadisyang sudah 3 tahun ini mengisi
keseharianku dan meletakkan kotak itu ditelapak tangannya. Ia nampak sedikit
gugup. Tak lama kemudian, ia membuka kotak itu. Ia tersenyum ketika melihat apa
yang ada didalamnya. Ia hanya melihatku dengan sorot mata bahagia.
“Kau
tidak mau memakaikannya untukku?” ucapnya yang hanya ku tanggapi dengan seulas
senyuman dan mengambil kotak hitam itu. Mengambil benda yang berada didalamnya
dan meraih tangan kirinya. Segera ku pakaikan cincin itu ke jari manisnya.
Senyumku berkembang ketika cincin itu bertambah cantik ketika dipakainya.
“Gomawo.” Ucapnya, lagi. Ia menatapku dan
melihat cincin yang dia pakai. Ia hanya tersenyum. Aku senang karena ia mau
menerima cincin itu. Cincin yang sudah lama ku simpan untuk kuberikan padanya.
Ku kembangkan senyumanku.
Kuangkat
tubuhku, mencoba menjajarkan tinggi tubuhku dengannya. Ku tatap gadis yang
berada dihadapanku. Menatapnya dengan rasa yang berbeda. Ia hanya sekedar mengulaskan
sebuah senyuman padaku. Ku dekatkan wajahku padanya semakin dekat dan dekat
disetiap detiknya. Ia memejamkan matanya, seolah tahu apa yang akan kulakukan.
Sebuah
ciuman kuberikan padanya, bukan ciuman yang berdasarkan nafsu melainkan ciuman
yang mendasarkan pada perasaan sayangku padanya. Ciuman yang lembut dan ringan.
Menyatakan kebahagianku karena dia telah mau menjadi wanita yang selalu berada
disampingku. Dengan diterimanya cincin yang kuberikan padanya menandakan bahwa
ia sekarang sudah resmi menjadi kekasihku. Kekasih yang sebentar lagi akan
sedikit menjauh dariku karena ia akan mengejar karier nya sebagai artis.
“Kau
sudah berani melakukan ini padaku?” ia melepaskan tautan bibirnya denganku. Ia
hanya memundurkan kepalanya sedikit bahkan sangat sedikit. Jarak tubuh kita
mungkin hanya dua senti meter. Ia hanya sekedar memandangku dengan sedikit
ulasan senyum tipis yang disinggungnya. Aku terkekeh. Ku gerakkan tangan
kananku menuju ke helaian rambut hitamnya yang tergerai tanpa mengalihkan
pandanganku sedikit saja dari sorot mata gadis ini.
“Geureom wae?” kutarik lembut kepalanya
mendekat kepadaku lagi. Kukecup ringan bibir merahnya. Dapat kurasakan bahwa ia
kini menahan tawanya dan sudah pasti pula terdapat semburat merah di kedua
pipinya. Ia memukul perutku ringan. Membuatku terpaksa mengakhiri ciuman ini
lagi.
“Wae?” tanyaku pada gadis yang berada di
hadapanku. Ia hanya melipatkan kedua tangannya di depan dada. Tidak lupa sebuah
senyuman yang sulit kuartikan disinggungnya.
“Apa
kau ingin mati ditanganku? Apakah karena cincin ini kau berani melakukan itu
padaku? Ah~ jinjja!” ucapnya kemudian
berdiri tiba-tiba, sehingga berhasil membuat tubuh sedikit mundur kebelakang
dan hampir tersungkur ke tempat dudukku secara kasar, untung saja tangan
kananku sudah memegang tepian jendela yang berada tepat disampingku sehingga
tubuhku bisa terselamatkan untuk tidak terduduk kasar di tempat dudukku. Gadis
itu menderapkan kakinya menjauh dariku. Baru berjalan 4 langkah menjauh dariku,
ia berbalik. Kupaksa tubuhku untuk berdiri dan kulihat bukunya yang masih
berada di mejaku. ‘mungkin ia ingin
mengambil bukunya kembali’ pikirku.
“Kau.”
ia mengacungkan jari telunjuknya kepadaku. Aku terkesiap kaget. ‘apakah yang kulakukan tadi padanya
ketelaluan? Aku tidak bermaksud untuk seperti itu’aku menyesali diriku karena mencium tanpa seizinya
tadi. ‘Dan bukankah ia kembali untuk
mengambil bukunya? Kenapa ia berbicara padaku lagi?’
“Kau.” ia kembali mengucap kata ‘kau’
lagi. Jantungku tiba-tiba saja terpacu. Aliran darahku sepertinya sudah
berjalan tidak normal lagi. Ia menarik dasiku hingga menyisakan bebera
milimeter saja jarak wajah antara diriku dengannya.
“Michigatta.”
aku berhenti bernapas sejenak ketika sebuah bibir mungil menyentuh bibirku. Aku
terkesiap kaget, namun kekagetanku lebih untuk diam. Aku berulang kali
mengedipkan kedua kelopak mataku hingga ia mengakhiri ciumannya dan mengambil
bukunya di mejaku.
“Itu adalah hukumanmu karena telah
menciumku sembarangan.” Dia berkata tanpa melihatku. Aku hanya memperlihatkan
punggungnya saja. Aku terkekeh. ‘bagaimana
bisa ia kekanak-kanakanseperti itu?’ gumanku.
Gadis itu adalah gadis yang berhasil
membuatku bertekuk lutut hanya padanya. Ada banyak gadisberparas cantik sepertinya, tapi hanya ia yang bisa
membuatku jatuh cinta kepadanya. Ia satu-satunya gadisyang berhasil membuatku tergila-gila akannya. Gadis
itu merupakan cahaya kehidupanku dan cahanya kebahagiaanku. Dia layaknya
seorang peri kecil yang selalu menerangi tiap derap langkah kehidupanku. Dia
adalah Jung Soo Jung atau sebentar lagi ia akan dikenal sebagai Krystal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar ^^