Say
Goodbye
JMJ
Ficlet Series
Story:
M
A fanfiction by Zi_You
Title : Say
Good Bye | Main Cast : Mark Tuan (GOT7), Jin Hee (OC)
| Genre : Sad, AU, Crime | Duration : Ficlet |
.
Summary :
“Jin Hee, kaukah itu?”
.
Happy
reading
.
.
“Jin
Hee, kaukah itu?” Ucapan lelaki itu menyeruak ke dalam gudang gelap nan pengap.
Ia yang kini berada diambang pintu gudang itu, menyipitkan matanya. Bias cahaya
yang masuk dalam gudang tersebut, dirasa tak cukup untuk membuat pupil matanya
leluasa memandang objek yang berada di dalam gudang tersebut. Semuanya terlihat
samar. Bahkan untuk sekedar memandang siluet yang ia yakini gadisnya, ia merasa
kesulitan.
Ia lantas membuka
lebar kedua pintu gudang tersebut. Dan cahaya matahari pun, kini menyeruak
dalam gudang tersebut, membuat lelaki itu dapat melihat dengan lelauasa objek
dalam gudang tersebut. Tepat saat itu, siluet yang ia yakini gadisnya, ternyata
tak ada di sana.
‘Itu hanya
halusinasimu saja, Mark. Mana mungkin Jin Hee di tempat yang ia sendiri takut
dengan gelap.’
Pun dengan gadis itu. Gadis yang masih terlihat anggun
dengan dress putih di atas lututnya. Ia terlihat lusuh, baik dressnya, maupun
tatanan rambutnya. Gadis yang sedari tadi mendekap kedua kakinya, seolah gudang
yang terlampau gelap itu menakutkan, baginya. Pun tampak kedinginan dengan
dress tanpa lengannya. Ia mendongkakkan kepalanya, ketika bias cahaya itu
mengenainya. Membuatnya harus menghalau bias sinar tersebut dengan tangannya,
untuk melihat lelaki di depannya.
“Mark?” ucapnya
lirih. Ia lantas berdiri, memastikan lelaki di depannya tersebut adalah Mark------lelakinya
yang entah berapa lama meninggalkannya.
Kendati demikian, Mark tak mengindahkan panggilan gadis
tersebut. Baginya, hanya desisan angin musim panas yang masuk melalui gendang
telinganya. Dan seolah tak menyadari kehadiran gadis tersebut, ia malah
memperhatikan tiap objek yang kini tertutupi kain putih. Tujuannya untuk
mengambil sepedanya pun terurungkan. Ia lebih tertarik melihat seluruh isi
gudang tersebut. Dan entah dorongan dari mana, ia membuka tiap kain yang
menyelimuti barang-barang tersebut.
“Mark, kau tak
merindukanku? Kau tahu, aku di sini sendiri. Sangat menakutkan.” Gadis itu------Jin
Hee, mulai berceloteh, dan mengikuti setiap langkah Mark. Tak peduli Mark akan
mendengarkannya atau malah mengganggap kehadirannya sebagai halusinasinya.
“Mark jangan
membuka kain ini.” Jin Hee berhenti berceloteh, ketika ia mendapati tangan
Mark yang mulai menyentuh kain yang menutupi box dengan tinggi yang sama dengan
Mark. Ia ingin mencegah tangan Mark, tapi tak bisa.
“Jin Hee, kaukah, itu?” Lagi, ia mengucapkan kalimat
serupa, seperti saat ia meyakini ada siluet gadisnya. Namun, ini berbeda. Nada
bicaranya pun berbeda. Pupil matanya menangkap objek yang mirip------bahkan
sepertinya gadisnya yang kini berada dalam box putih. Ia terlihat tersenyum.
Namun bibirnya pucat. Masih dengan dress putih pemberiannya, yang kini berubah
menjadi merah, dengan luka tusuk hampir di sekujur tubuhnya. Dan tubuhnya pun
menegang. Entah bagaimana ceritanya, berbagai pertanyaan berkecamuk dalam
fikirannya.
“Bagaimana
bisa, kau seperti ini?” Mark masih tak percaya dengan apa yang pupilnya
tangkap, bahkan tubuhnya masih menegang, melihat objek di hadapannya. Bahkan
lidahnya kelu untuk sedekar berucap, kembali. Ia berharap ini adalah
halusinasinya, atau salah satu dari mimpi buruknya, dan ketika terbangun ia
mendapati Jin Hee------gadis
manisnya yang akan mendekapnya.
Lantas
beberapa saat kemudian, badannya ambruk. Pun dengan air matanya yang tak dapat
lagi ia bendung. Perasaannya kacau.
“Mark, ini tak
seperti-----”
“Setidaknya, kau harus siapkan mentalmu, untuk kejutan
yang ku berikan ini.” Lelaki bertubuh jangkung itu kini berdiri tepat di depan
Mark. Ia merogoh kantongnya, lalu mengeluarkan sapu tangannya.
“Pun harus menyiapkan selembar sapu tangan, untuk
berjaga-jaga, jika kau terharu.” Lagi, lelaki itu berucap, seraya mengulurkan
sapu tangannya untuk Mark, dengan posisinya yang berjongkok di depan Mark.
Namun, Mark menampiknya. Dan membuat sapu tangan itu terlempar.
“Kau yang melakukannya, Kris?” ucap Mark dengan nada
kesalnya. Sedikit menyembunyikan seraknya, dan berganti dengan emosi yang
menguasai dirinya.
“Ah, aku hanya ingin memberikan kejutan untuk adik
tercintaku. Bukankah seharusnya kau senang, akan itu?” Dan bahkan kalimat Mark,
kini direspon Kris------lelaki
jangkung itu, dengan nada mengejeknya. Pun dengan senyum kemenangannya, yang
luntur akibat tamparan Mark yang cukup keras.
“Bagaimana bisa kau melakukannya? Jika kau
menginginkannya, aku bisa melepaskannya untukmu.”
“Aku hanya ingin kau mengemis padanya yang telah membeku,
untuk kembali.”
Bukan main-main memang. Kris hanya menyeringai puas,
dengan kejutannya untuk Mark, tepat disaat Anniversary Mark dan Jin Hee yang
ke-2.
------fin
A/n :
Halo. Halo. Saya
kembali dengan cerita yang genrenya berbeda dari ff yang sebelumnya. Ini
sebenarnya saya gak yakin ngepostnya. Soalnya belum pernah membuat ff dg genre
ini, dan saya gak tahu ini ne-feel
atau enggak. Dan berhubung saya dikejar deadline
plus ini merupakan series dari 3 author, ya udah daripada jamuran di laptop,
saya beranikan ngepost ini.
Anyway,
ini merupakan ff penutup saya sebelum saya hiatus, karena mau fokus ke
pelajaran, maklumlah udah kelas XII. So,
jangan pada kangen ya.
Dan, nantikan JMJ series dari author lain. Bye..
(And I hope you guys review this
ff)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar ^^