Minggu, 03 Mei 2015

JMJ Series | M | Say Goodbye


Say Goodbye


JMJ
Ficlet Series


Story:
M
  

A fanfiction by Zi_You

Title : Say Good Bye | Main Cast : Mark Tuan (GOT7), Jin Hee (OC)  | Genre : Sad, AU, Crime | Duration : Ficlet | 
.
Summary :
Jin Hee, kaukah itu?
.
Happy reading
.
.
“Jin Hee, kaukah itu?” Ucapan lelaki itu menyeruak ke dalam gudang gelap nan pengap. Ia yang kini berada diambang pintu gudang itu, menyipitkan matanya. Bias cahaya yang masuk dalam gudang tersebut, dirasa tak cukup untuk membuat pupil matanya leluasa memandang objek yang berada di dalam gudang tersebut. Semuanya terlihat samar. Bahkan untuk sekedar memandang siluet yang ia yakini gadisnya, ia merasa kesulitan.
             Ia lantas membuka lebar kedua pintu gudang tersebut. Dan cahaya matahari pun, kini menyeruak dalam gudang tersebut, membuat lelaki itu dapat melihat dengan lelauasa objek dalam gudang tersebut. Tepat saat itu, siluet yang ia yakini gadisnya, ternyata tak ada di sana.
            Itu hanya halusinasimu saja, Mark. Mana mungkin Jin Hee di tempat yang ia sendiri takut dengan gelap.’

            Pun dengan gadis itu. Gadis yang masih terlihat anggun dengan dress putih di atas lututnya. Ia terlihat lusuh, baik dressnya, maupun tatanan rambutnya. Gadis yang sedari tadi mendekap kedua kakinya, seolah gudang yang terlampau gelap itu menakutkan, baginya. Pun tampak kedinginan dengan dress tanpa lengannya. Ia mendongkakkan kepalanya, ketika bias cahaya itu mengenainya. Membuatnya harus menghalau bias sinar tersebut dengan tangannya, untuk melihat lelaki di depannya.
            “Mark?” ucapnya lirih. Ia lantas berdiri, memastikan lelaki di depannya tersebut adalah Mark------lelakinya yang entah berapa lama meninggalkannya.
            Kendati demikian, Mark tak mengindahkan panggilan gadis tersebut. Baginya, hanya desisan angin musim panas yang masuk melalui gendang telinganya. Dan seolah tak menyadari kehadiran gadis tersebut, ia malah memperhatikan tiap objek yang kini tertutupi kain putih. Tujuannya untuk mengambil sepedanya pun terurungkan. Ia lebih tertarik melihat seluruh isi gudang tersebut. Dan entah dorongan dari mana, ia membuka tiap kain yang menyelimuti barang-barang tersebut.
            “Mark, kau tak merindukanku? Kau tahu, aku di sini sendiri. Sangat menakutkan.” Gadis itu------Jin Hee, mulai berceloteh, dan mengikuti setiap langkah Mark. Tak peduli Mark akan mendengarkannya atau malah mengganggap kehadirannya sebagai halusinasinya.
            “Mark jangan membuka kain ini.” Jin Hee berhenti berceloteh, ketika ia mendapati tangan Mark yang mulai menyentuh kain yang menutupi box dengan tinggi yang sama dengan Mark. Ia ingin mencegah tangan Mark, tapi tak bisa.
            “Jin Hee, kaukah, itu?” Lagi, ia mengucapkan kalimat serupa, seperti saat ia meyakini ada siluet gadisnya. Namun, ini berbeda. Nada bicaranya pun berbeda. Pupil matanya menangkap objek yang mirip------bahkan sepertinya gadisnya yang kini berada dalam box putih. Ia terlihat tersenyum. Namun bibirnya pucat. Masih dengan dress putih pemberiannya, yang kini berubah menjadi merah, dengan luka tusuk hampir di sekujur tubuhnya. Dan tubuhnya pun menegang. Entah bagaimana ceritanya, berbagai pertanyaan berkecamuk dalam fikirannya.
“Bagaimana bisa, kau seperti ini?” Mark masih tak percaya dengan apa yang pupilnya tangkap, bahkan tubuhnya masih menegang, melihat objek di hadapannya. Bahkan lidahnya kelu untuk sedekar berucap, kembali. Ia berharap ini adalah halusinasinya, atau salah satu dari mimpi buruknya, dan ketika terbangun ia mendapati Jin Hee------gadis manisnya yang akan mendekapnya.
Lantas beberapa saat kemudian, badannya ambruk. Pun dengan air matanya yang tak dapat lagi ia bendung. Perasaannya kacau.
            “Mark, ini tak seperti-----
            “Setidaknya, kau harus siapkan mentalmu, untuk kejutan yang ku berikan ini.” Lelaki bertubuh jangkung itu kini berdiri tepat di depan Mark. Ia merogoh kantongnya, lalu mengeluarkan sapu tangannya.
            “Pun harus menyiapkan selembar sapu tangan, untuk berjaga-jaga, jika kau terharu.” Lagi, lelaki itu berucap, seraya mengulurkan sapu tangannya untuk Mark, dengan posisinya yang berjongkok di depan Mark. Namun, Mark menampiknya. Dan membuat sapu tangan itu terlempar.
            “Kau yang melakukannya, Kris?” ucap Mark dengan nada kesalnya. Sedikit menyembunyikan seraknya, dan berganti dengan emosi yang menguasai dirinya.
            “Ah, aku hanya ingin memberikan kejutan untuk adik tercintaku. Bukankah seharusnya kau senang, akan itu?” Dan bahkan kalimat Mark, kini direspon Kris------lelaki jangkung itu, dengan nada mengejeknya. Pun dengan senyum kemenangannya, yang luntur akibat tamparan Mark yang cukup keras.
            “Bagaimana bisa kau melakukannya? Jika kau menginginkannya, aku bisa melepaskannya untukmu.”
            “Aku hanya ingin kau mengemis padanya yang telah membeku, untuk kembali.”
            Bukan main-main memang. Kris hanya menyeringai puas, dengan kejutannya untuk Mark, tepat disaat Anniversary Mark dan Jin Hee yang ke-2.
------fin




A/n :
Halo. Halo. Saya kembali dengan cerita yang genrenya berbeda dari ff yang sebelumnya. Ini sebenarnya saya gak yakin ngepostnya. Soalnya belum pernah membuat ff dg genre ini, dan saya gak tahu ini ne-feel atau enggak. Dan berhubung saya dikejar deadline plus ini merupakan series dari 3 author, ya udah daripada jamuran di laptop, saya beranikan ngepost ini.
Anyway, ini merupakan ff penutup saya sebelum saya hiatus, karena mau fokus ke pelajaran, maklumlah udah kelas XII. So, jangan pada kangen ya.
Dan, nantikan JMJ series dari author lain. Bye..  (And I hope you guys review this ff)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar ^^