Kamis, 12 Februari 2015

You Wouldn’t Answare My Call


You Wouldn’t Answare My Call




By I[YOU]


Title : You Would’t Answer My Call| Main Cast : Lee Dong Hae(Super Junior), Park Sandara(2NE1) | Genre : Romance| Duration : Ficlet



Hai hai para readers aku kembali bawa ffnya Donghae dan Sandara , emm denger denger ini kisah nyata Donghae dan Sandara , tapi aku gak terlalu ngerti dan tau juga kebenaran ceritanya jadi aku buat ffnya, tapi  author  minta maaf ya  jika ada kesalahan cerita , tempat , waktu  karena sebagian cerita aku buat versiku .  Happy reading !




SUMMARY

Aku mohon datanglah meski satu menit saja

-
-
Seoul, South Korea
Sandara POV
Kristal kristal putih ini pun tak henti hentinya jatuh dari langit menebarkan hawa dingin  yang kini berhasil membuatku merekatkan mantel coklat ini , karena udara malam ini sungguh ingin menyayat kulit putih ku . Sesekali ku rekatkan kedua telapak tanganku dan menggosoknya perlahan agar terasa lebih hangat.
 Disisi lain para pejalan kaki pun tak pernah lenggang menyusuri deretan trotoar panjang ini , sesekali mereka menatapku aneh , dan beberapa diantara mereka berbisik saat berpapasan denganku “ apakah penyamaranku gagal kali ini ?“ beberapa pertanyaan kini berkecamuk dalam pikirankan seiring ku langkahkan kaki ku menuju sebuah taman kota  .
Ku hentikan langkahku tepat  didepan bangku taman klasik yang berada tak jauh dari air mancur , kududukkan diriku pada bangku coklat ini , kuluruskan kedua kakiku karena aku merasa sangat lelah setelah berjalan cukup jauh dari dorm ,  kini mataku berputar mengamati tumpukan salju yang telah  menggunung menutupi jalanan taman dan pepohonan .
 Disana  di bangku coklat yang mungkin berjarak 50 meter  ke arah timur dari posisi dudukku  sekarang,kulihat dua orang anak kecil sedang  membuat boneka salju yang mereka kais  dari tumpukan salju di sekitar  mereka, sesekali gadis kecil itu menyuapkan potongan arum manis kepada anak laki laki yang kini sedang sibuk membuat boneka salju . Yang tak lama tawa menggelegar di antara mereka setelah namja kecil itu memberikan boneka salju itu pada gadis kecil didepannya .
Pemandangan itu sungguh membuatku bahagia , pemandangan yang bagiku sangat langka meski banyak orang diantaranya menganggapnya biasa.  
Huff…sebuah desahan kasar keluar dari mulut mungilku , ini bukalah desahan yang mengisyaratkan kerisauan hati tapi sebuah perasaan bahagia bercampur dengan kelegaan yang luar biasa , karena hari ini aku adalah diriku      Park Sandara  tanpa embel embel member girlband 2NE1.
Aku tak peduli jika para wartawan tengah mencariku atau  para fans yang meneriaki namaku dan memberikan begitu banyak kado . Atau mungkin saja kado itu telah menggunung didepan pintu dorm .
Hari ini adalah hari ulang tahunku yang sangat membuatku bahagia setelah 10 tahun lalu sebelum …..
Tuk …
Sebuah gumpalan salju jatuh mengenai kepalaku  dan berhasil membuyarkan lamunanku , perlahan  jemariku mengambil salju  yang masih merekat di helaian rambutku , ku amati salju itu , kilatan samar dan lembutnya gumpalan putih itu kini  mengingatkanku pada  sebuah nama yang tak asing  terniang dalam pikiranku, Donghae... Lee Donghae .


_FLASHBACK_

Seoul, South Korea 1996
            Kristal kristal putih nan dingin terus saja turun dari langit , semilir angin malam membuat anak anak rambutnya berkibar , ia menggosokan ke dua telapak tangannya mencari kehangatan yang mungkin akan ia dapat beberapa detik saja .
            Ia merekatkan mantel bulunya agar udara malam ini tak akan cepat membuatnya membeku , sedikit demi sedikit  ia mengambil butirann butiran salju dengan kedua tangannya lalu membentuknya menjadi lingkaran .
            Sebuah lingkaran besar berhasil ia buat , dan untuk kesekiankalinya ia mengulang membuat lingkaran  yang lebih kecil dari lingkaran yang telah ia buat tadi . Hingga ia telah mendapatkan tiga buah lingkaran  sekarang .
            Lagi , ia menggosokkan kedua telapak tangannya untuk mencari kehangatan , tapi udara dingin ini tetap saja menembus kulit putihnya hingga merasuk kedalam tubuhnya hingga membuat bibirnya bergetar .
            Perlahan ia mengangkat satu persatu lingkaran lingkaran itu dan menyusunnya secara vertikal , tak lupa ia meletakkan ranting kayu di sebelah kanan dan kirinya , sebuah wortel untuk menggambarkan hidung dan dua bola billiart berwarna hitam untuk kedua bola mata boneka salju itu . Tak lupa ia meletakkan  sebuah topi ala pesulap di atas kepala boneka saljunya . 
            “Selesai “ ucap lelaki tampan _ Donghae  itu dengan sebuah senyum yang ia sunggingkan di kedua sudut bibirnya .  Segera ia merogoh saku mantel bulunya untuk mengambil ponsel pintar kebanggaannya .Ia menekan tombol satu untuk menelpon seorang wanita yang membuat ia terus merindukannya , Sandara _Park Sandara  gadis mungil yang bahkan jauh lebih tua darinya .
             Dan nihil , tak ada jawaban dari sang pemilik telepone itu  ,bahkan nomornya pun tak aktif , berkali kali ia mencoba menghubunginya  hingga  pada panggilan ke sepuluhnya terdengar nada sambung disana , membuat perasaan bahagia membuncah dari dalam hatinya .
            ‘Hai aku Park Sandara , silakan tinggalkan pesan setelah bunyi beep ‘ ucap sang sumber suara .
‘ Ehmm... Aku Donghae ,Lee Donghae  emm... apa kau sedang sibuk ? sekarang aku berada di sebuah taman di dekat rumahmu , aku harap kau bisa datang untuk menemuaiku  dan aku akan menunggumu disini ‘ ucapnya sebelum ia benar benar menutup sambungan telepon itu , raut wajahnya pun kini telah berubah menjadi pucat dan lesu  karena Sandara tak menjawab teleponnya .

-o0o-
 
Ia menatap boneka salju yang telah berdiri mematung di hadapannya sejak dua jam lalu , rasa dingin pun tak kunjung reda membalut tubuhnya bahkan sekarang ia tak bisa merasakan kakinya  lagi.  Berkali kali ia melirik jam tangan hitam yang sedari tadi melingkar di tangan kirinya  dan berkali kali juga ia melihat ponsel pintarnya melihat  apakah Sandara akan menelponya atau tidak. Tapi hasilnya pun tetap saja nihil .
“Aku mohon datanglah meski satu menit saja, aku mohon  “ batin Donghae  sembari menatap boneka salju berukuran lebih besar darinya itu
Sebuah ide kini tiba tiba saja melintas di benaknya , segera ia membuat boneka salju dengan ukuran yang jauh lebih kecil , lalu ia  segera berlari dengan membawa boneka salju kecil itu  ke rumah Sandara . Sampainya disana di amatilah rumah itu dengan seksama ,rumah itu tampak sangat sepi bahkan lampu kamar Sandarapun tak kunjung menyala .
Diletakkannya boneka salju itu tepat di pintu utama rumah Sandara ,lalu  ia merogoh saku matel kananya untuk mengambil ponsel pintarnya kembali, di tekannya tombol nomor satu untuk memanggil Sandara  , dan kini terdengar nada sambung disana
‘Hai aku Park Sandara , silakan tinggalkan pesan setelah bunyi beep ‘ ucap sang sumber suara .
‘ Ehemm...ehemm..hai aku Donghae Lee Donghae , apa kau masih sibuk hingga kau tak menjawab teleponeku ? emm....kau tau ? dua jam aku menunggumu  di taman itu tapi kau tetap saja tidak datang , aku ingin menunjukkan sesuatu padamu . Karena kau tidak juga datang jadi aku membuat yang lebih kecil dan membawanya kerumahmu agar kau bisa melihatnya . Sandara saengil chukahamnida ne  selamat malam ‘ ucap Donghae sebelum ia benar benar memutuskan sambungan telepone itu.


_END_


Bagaimana ceritanya ? aku harap cerita ini tak jauh berbeda dari  kenyataan yang pernah terjadi antara Donghae dan Sandara . Tapi untuk para readers jangan lupa RCLnya ne ^_^ and thanks banget bagi para readers yang selalu membaca ff kami . Karena kalian dan penilainan kalian terhadap karya karya kami adalah motivasi terbesar kami untuk jauh lebih baik . See you bye bye ....^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar ^^