You Wouldn’t
Answare My Call
By I[YOU]
Title : You Would’t Answer My Call| Main
Cast : Lee Dong Hae(Super Junior), Park Sandara(2NE1) | Genre : Romance| Duration : Ficlet
Hai hai para readers aku kembali bawa ffnya Donghae dan
Sandara , emm denger denger ini kisah nyata Donghae dan Sandara , tapi aku gak
terlalu ngerti dan tau juga kebenaran ceritanya jadi aku buat ffnya, tapi author
minta maaf ya jika ada kesalahan
cerita , tempat , waktu karena sebagian
cerita aku buat versiku . Happy reading !
SUMMARY
Aku mohon
datanglah meski satu menit saja
-
-
Seoul,
South Korea
Sandara
POV
Kristal
kristal putih ini pun tak henti hentinya jatuh dari langit menebarkan hawa
dingin yang kini berhasil membuatku
merekatkan mantel coklat ini , karena udara malam ini sungguh ingin menyayat
kulit putih ku . Sesekali ku rekatkan kedua telapak tanganku dan menggosoknya
perlahan agar terasa lebih hangat.
Disisi lain para pejalan kaki pun tak pernah
lenggang menyusuri deretan trotoar panjang ini , sesekali mereka menatapku aneh
, dan beberapa diantara mereka berbisik saat berpapasan denganku “ apakah penyamaranku
gagal kali ini ?“ beberapa pertanyaan kini berkecamuk dalam pikirankan seiring
ku langkahkan kaki ku menuju sebuah taman kota
.
Ku
hentikan langkahku tepat didepan bangku
taman klasik yang berada tak jauh dari air mancur , kududukkan diriku pada
bangku coklat ini , kuluruskan kedua kakiku karena aku merasa sangat lelah
setelah berjalan cukup jauh dari dorm , kini
mataku berputar mengamati tumpukan salju yang telah menggunung menutupi jalanan taman dan
pepohonan .
Disana
di bangku coklat yang mungkin berjarak 50 meter ke arah timur dari posisi dudukku sekarang,kulihat dua orang anak kecil
sedang membuat boneka salju yang mereka kais dari tumpukan salju di sekitar mereka, sesekali gadis kecil itu menyuapkan
potongan arum manis kepada anak laki laki yang kini sedang sibuk membuat boneka
salju . Yang tak lama tawa menggelegar di antara mereka setelah namja kecil itu
memberikan boneka salju itu pada gadis kecil didepannya .
Pemandangan
itu sungguh membuatku bahagia , pemandangan yang bagiku sangat langka meski
banyak orang diantaranya menganggapnya biasa.
Huff…sebuah
desahan kasar keluar dari mulut mungilku , ini bukalah desahan yang
mengisyaratkan kerisauan hati tapi sebuah perasaan bahagia bercampur dengan kelegaan
yang luar biasa , karena hari ini aku adalah diriku Park Sandara tanpa embel embel member girlband 2NE1.
Aku
tak peduli jika para wartawan tengah mencariku atau para fans yang meneriaki namaku dan
memberikan begitu banyak kado . Atau mungkin saja kado itu telah menggunung
didepan pintu dorm .
Hari
ini adalah hari ulang tahunku yang sangat membuatku bahagia setelah 10 tahun
lalu sebelum …..
Tuk
…
Sebuah
gumpalan salju jatuh mengenai kepalaku dan berhasil membuyarkan lamunanku ,
perlahan jemariku mengambil salju yang masih merekat di helaian rambutku , ku
amati salju itu , kilatan samar dan lembutnya gumpalan putih itu kini mengingatkanku pada sebuah nama yang tak asing terniang dalam pikiranku, Donghae... Lee Donghae .
Seoul,
South Korea 1996
Kristal kristal putih nan dingin terus saja turun dari
langit , semilir angin malam membuat anak anak rambutnya berkibar , ia
menggosokan ke dua telapak tangannya mencari kehangatan yang mungkin akan ia
dapat beberapa detik saja .
Ia merekatkan mantel bulunya agar udara malam ini tak
akan cepat membuatnya membeku , sedikit demi sedikit ia mengambil butirann butiran salju dengan
kedua tangannya lalu membentuknya menjadi lingkaran .
Sebuah lingkaran besar berhasil ia buat , dan untuk
kesekiankalinya ia mengulang membuat lingkaran
yang lebih kecil dari lingkaran yang telah ia buat tadi . Hingga ia
telah mendapatkan tiga buah lingkaran
sekarang .
Lagi
, ia menggosokkan kedua telapak tangannya untuk mencari kehangatan , tapi udara
dingin ini tetap saja menembus kulit putihnya hingga merasuk kedalam tubuhnya hingga
membuat bibirnya bergetar .
Perlahan ia mengangkat satu persatu lingkaran lingkaran
itu dan menyusunnya secara vertikal , tak lupa ia meletakkan ranting kayu di
sebelah kanan dan kirinya , sebuah wortel untuk menggambarkan hidung dan dua
bola billiart berwarna hitam untuk kedua bola mata boneka salju itu . Tak lupa
ia meletakkan sebuah topi ala pesulap di
atas kepala boneka saljunya .
“Selesai “ ucap lelaki tampan _ Donghae itu dengan sebuah senyum yang ia sunggingkan
di kedua sudut bibirnya . Segera ia
merogoh saku mantel bulunya untuk mengambil ponsel pintar kebanggaannya .Ia
menekan tombol satu untuk menelpon seorang wanita yang membuat ia terus
merindukannya , Sandara _Park Sandara gadis mungil yang bahkan jauh lebih tua
darinya .
Dan nihil , tak
ada jawaban dari sang pemilik telepone itu ,bahkan nomornya pun tak aktif , berkali kali
ia mencoba menghubunginya hingga pada panggilan ke sepuluhnya terdengar nada
sambung disana , membuat perasaan bahagia membuncah dari dalam hatinya .
‘Hai aku Park Sandara , silakan tinggalkan pesan setelah
bunyi beep ‘ ucap sang sumber suara .
‘
Ehmm... Aku Donghae ,Lee Donghae emm...
apa kau sedang sibuk ? sekarang aku berada di sebuah taman di dekat rumahmu ,
aku harap kau bisa datang untuk menemuaiku
dan aku akan menunggumu disini ‘ ucapnya sebelum ia benar benar menutup
sambungan telepon itu , raut wajahnya pun kini telah berubah menjadi pucat dan
lesu karena Sandara tak menjawab
teleponnya .
-o0o-
Ia
menatap boneka salju yang telah berdiri mematung di hadapannya sejak dua jam
lalu , rasa dingin pun tak kunjung reda membalut tubuhnya bahkan sekarang ia
tak bisa merasakan kakinya lagi. Berkali kali ia melirik jam tangan hitam yang
sedari tadi melingkar di tangan kirinya
dan berkali kali juga ia melihat ponsel pintarnya melihat apakah Sandara akan menelponya atau tidak.
Tapi hasilnya pun tetap saja nihil .
“Aku
mohon datanglah meski satu menit saja, aku mohon “ batin Donghae sembari menatap boneka salju berukuran lebih
besar darinya itu
Sebuah
ide kini tiba tiba saja melintas di benaknya , segera ia membuat boneka salju
dengan ukuran yang jauh lebih kecil , lalu ia segera berlari dengan membawa boneka salju
kecil itu ke rumah Sandara . Sampainya
disana di amatilah rumah itu dengan seksama ,rumah itu tampak sangat sepi
bahkan lampu kamar Sandarapun tak kunjung menyala .
Diletakkannya
boneka salju itu tepat di pintu utama rumah Sandara ,lalu ia merogoh saku matel kananya untuk mengambil
ponsel pintarnya kembali, di tekannya tombol nomor satu untuk memanggil
Sandara , dan kini terdengar nada
sambung disana
‘Hai
aku Park Sandara , silakan tinggalkan pesan setelah bunyi beep ‘ ucap sang
sumber suara .
‘
Ehemm...ehemm..hai aku Donghae Lee Donghae , apa kau masih sibuk hingga kau tak
menjawab teleponeku ? emm....kau tau ? dua jam aku menunggumu di taman itu tapi kau tetap saja tidak datang
, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu . Karena kau tidak juga datang jadi aku
membuat yang lebih kecil dan membawanya kerumahmu agar kau bisa melihatnya .
Sandara saengil chukahamnida ne selamat
malam ‘ ucap Donghae sebelum ia benar benar memutuskan sambungan telepone itu.
_END_
Bagaimana
ceritanya ? aku harap cerita ini tak jauh berbeda dari kenyataan yang pernah terjadi antara Donghae
dan Sandara . Tapi untuk para readers jangan lupa RCLnya ne ^_^ and thanks
banget bagi para readers yang selalu membaca ff kami . Karena kalian dan
penilainan kalian terhadap karya karya kami adalah motivasi terbesar kami untuk
jauh lebih baik . See you bye bye ....^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar ^^